Poliester adalah
suatu polimer (sebuah rantai dari unit yang berulang-ulang) dimana
masing-masing unit dihubungkan oleh sebuah sambungan ester. Sebagai suatu
poliester sintetis, bahan utama yang digunakan adalah polyethylene
terephthalate (PET), yang di buat dari asam terephthalic dan ethilene glycol
(EG). Serat poliester yang bersifat hidrofobik umumnya dicelup dengan zat warna
dispersi. Zat warna dispersi adalah zat warna organik yang dibuat secara
sintesis, yang kelarutannya dalam air sedikit dan merupakan larutan dispersi.
Zat warna tersebut digunakan untuk mewarnai serat-serat sintetis atau serat
tekstil yang bersifat hidrofob. Dalam pemakaiannya, zat warna dispersi
memerlukan zat pembantu yang berfungsi untuk mendispersikan zat warna dan
mendistribusikan zat warna secara merata. Zat warna dispersi dapat mewarnai
serat poliester dengan baik dengan memakai metoda zat pengemban, dengan
temperatur tekanan tinggi atau dengan cara Thermosol.
Serat polyester merupakan serat sintetis yang banyak
digunakan dalam industri khususnya industri tekstil kerena sifatnya yang mudah,
murah dan dapat diproduksi dalam jumlah banyak. Kelebihan dan kekurangan dari
serat polyester ini akan dapat dioptimalkan dengan mencampurnya dengan serat –
serat alam atau serat sintetis lainnya, sehingga menambah nilai daya guna.
Serat poliester mempunyai sifat hidrofob sehingga untuk mencelupnya harus
menggunakan zat warna yang tepat.
Zat warna yang biasa digunakan adalah zat warna dispersi.
Zat warna dispersi mula-mula diperdagangkan dalam bentuk pasta, tetapi sekarang
dapat diperoleh dalam bentuk bubuk. Efektifitas pemakaiannya harus menggunakan
zat pembantu sehingga dari segi ekonomisnya harus diperhitungkan.
Proses Pembuatan Tempe Dengan Pengasaman Kimiawi Menggunakan Glukono-δ-Laktone (GDL)
Proses pembuatan tempe membutuhkan waktu yang cukup lama dan menjadikan nilai efisiensinya menurun. Karenanya solusi yang tepat adalah dengan memodifikasi pada proses pengasamannya.
Penggunaaan Glukono-Delta-Laktone (GDL), yang dikenal aman untuk dikonsumsi, dengan konsentrasi 0.4% dalam proses pengasaman dapat dilakukan dengan tiga metode:
a. Perebusan kedelai selama 30 menit dalam GDL diikuti pendinginan kedelai.
b. Perebusan kedelai selama 30 menit dalam GDL.
c. Perendaman kedelai selama 2 jam dalam GDL diikuti perendaman dalam air panas (70°C) selama 5 menit.
Proses ini menghasilkan kualitas tempe yang sama dengan proses fermentasi biasa.
Ester adalah salah
satu dari kelas senyawa organik yang sangat berguna yang sering dijumpai di
alam. Ester merupakan senyawa turunan karboksilat dimana satu atom H pada COOH
diganti dengan gugus alkil (-R) atau aril (-Ar), sehingga pada tata nama
menurut IUPAC gugus alkil disebut lebih dahulu. Contoh CH3COOCH3 dengan nama
metil asetat. Digunakan untuk polimer sintstik dan dapat diubah menjadi aneka
ragam senyawa lainnya.
Cita rasa buah alamiah merupakan ramuan rumit bermacam-macam ester dengan senyawa
organik lainnya. Cita rasa buah sintetik biasanya hanya merupakan ramuan
sederhana dari beberapa ester dan beberapa senyawa lain.
Dalam senyawa kimia, ester adalah salah satu senyawa organik yang terbentuk
melalui pergatian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan
suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan ‘R). Asam oksigen adalah suatu
asam yang molekulnya memiliki gugus _OH yang hidrogennya dapat terdisosiasi
menjadi H+.
Berikut adalah rumus umum dari ester :
O
R-C-O-R
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester lazim dikelompokkan dalam
tiga golongan, yaitu ester buah-buahan, lilin dan lemak. Ester buah-buahan pada
suhu kamar, yang memiiki sepuluh atom karbon atau kurang yaitu dari ester asam
karboksilat suhu rendah dengan alkohol suhu rendah, berupa zat cair yang mudah
menguap dan mempunyai aroma yang sedap. Banyak diantaranya terdapat pada bunga
atau buah-buahan, sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax) adalah ester
dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang.
Beberapa jenis lilin seperti
spermaceti bersumber dari rongga kepala ikan paus, carnauba berasal dari daun
palma brazil, dan lilin lebih bersumber dari sarang lebah.
Lemak dan minyak, lemak merupakan ester dari gliserol dengan asam-asam
karboksilat suhu tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan
(minyak goreng atau margarin) dan juga untuk membuat sabun.
Sifat-sifat ester berdasarkan reaksi kimianya diantaranya : reaksi hidrolisis
ester, reaksi hidrolisis ester berarti terjadi reaksi kimia antar ester dengan
air. Reaksi ini dapat berlangsung tak balik atau ireversible. Oleh sebab itu reaksi
ini berlangsung dan menghasilkan asam karboksilat dengan alkohol dengan
rendaman lebih baik dibandingkan alkohol dan daripada hidrolisis ester dalam
suasana asam. Hasil ini reaksi berupa garam kaboksilat.
Ester mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut : ester merupakan senyawa organik, ester merupakan senyawa karbon yang
netral, ester beratom C yang sedikit/rendah berupa minyak, serta berbau
buah-buahan dan ester beratom C yang berupa minyak dan lemah tidak larut dalam
air, tetap larut dalam bensin.
Sifat-sifat ester lainnya yaitu mudah terbakar dan mudah bercampur
dengan air serta alkohol memilikin titik didih yang cukup tinggi dibandingkan
dengan asam alkana.
Hal ini disebabkan karena molekul alkohol mengandung gugus-gugus –OH yang lebih
rendah daripada gugus-gugus –OH yang polar.
Sifat-sifat kimia yang dimiiki ester yaitu berdasarkan titik didihnya yang
lebih tinggi daripada alkohol. Dan berdasarkan strukturnya dapat dinyatakan
bahwa asam karboksilat adalah molekkul yang polar.
Ester asam karboksilat dengan massa molekul relatif rendah umumnya tiak
berwarna, berwarna car dan mudah menguap serta memiliki bau. Sedangkan ester
adalah dengan massa molekul yang tinggi berwujud cair dan suka menguap serta
kecil dalam pembuatan laju reaksi ester didalam pembuatannya.
(http://www.chemistry.org/sifat_senyawa organik_ester.php)
- Kegunaan ester
Pada umumnya ester mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah-buahan,
senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air, ester lebih mudah
menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya, ester merupakan
senyawa karbon yang netral dan ester dapat mengalami reaksi hidrolisis.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat
non polar yaitu pada bagian (3 CH3(CH2)16),
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air yaitu pada bagian
(CO2- Na+). Karena adanya rantai hidrokarbon,
sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang
telah dilakukan :
Sabun adalah garam logam alkali dari suatu asam lemak.
Reaksi dalam proses pembuatan sabun melibatkan reaksi
esterifikasi yang dikatalis oleh alkali basa.
Sabun termasuk dalam kelas umum senyawa yang disebut
surfaktan, yakni senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air.